Jumat, 22 Mei 2009

Entomologi

Insecta
Insecta sering disebut serangga atau heksapoda. Heksapoda berasal dari kata heksa berarti 6 (enam) dan kata podos berarti kaki. Heksapoda berarti hewan berkaki enam. Diperkirakan jumlah insecta lebih dari 900.000 jenis yang terbagi dalam 25 ordo. Hal ini menunjukkan bahwa banyak sekali variasi dalam kelas insecta baik bentuk maupun sifat dan kebiasaannya.
Ciri-ciri Insecta, antara lain:
-Tubuh dapat dibedakan dengan jelas antara kepala, dada dan perut.
-Kepala dengan:
a.Satu pasang mata facet (majemuk), mata tunggal (ocellus), dan satu pasang antena sebagai alat peraba.

b.Alat mulut yang disesuaikan untuk mengunyah, menghisap, menjilat dan menggigit.
-Bagian mulut ini terdiri atas rahang belakang (mandibula), rahang depan (maksila), dan bibir atas (labrum) serta bibir bawah (labium)
-Dada (thorax) terdiri atas tiga ruas yaitu prothorax,mesothorax dan metathorax. Pada segmen terdapat sepasang kaki.
-Kaki berubah bentuk disesuaikan dengan fungsinya yakni:
a. kaki untuk menggali (anjing tanah)
b. kaki untuk meloncat (belalang)
c. kaki untuk berenang (kumbang air)
d. kaki untuk pengumpul serbuk sari
e. kaki untuk berjalan (kumbang tanah)
f. kaki untuk memegang (belalang sembah)


Pada setiap mesotoraks (mesothorax) dan metatoraks (metathorax) terdapat dua pasang sayap, tetapi ada pula yang tidak memiliki sayap.
-Perut (abdomen) memiliki sebelas (11) ruas atau beberapa ruas saja. Pada belalang betina, bagian belakang perut terdapat ovipositor yang berfungsi untuk meletakkan telurnya. Pada segmen pertama terdapat alat pendengaran atau membran tympanum.
-Alat pencernaan terdiri atas: mulut, kerongkongan, tembolok, lambung, usus, rektum dan anus.
-Sistem saraf tangga tali.
-Sistem pernafasan dengan sistem trakhea.
-Sistem peredaran darah terbuka.
-Alat kelamin terpisah (jantan dan betina), pembuahan internal.
-Tempat hidup di air tawar dan darat.
-Umumnya serangga mengalami perubahan bentuk (metamorfosis) dari telur sampai dewasa.

Klasifikasi (penggolongan) Insecta (serangga)
Serangga dalam perkembangannya menuju dewasa mengalami metamorfosis. Metamorfosis adalah perubahan bentuk serangga mulai dari larva sampai dewasa. Adapula serangga yang selama hidupnya tidak pernah mengalami metamorfosis, misal kutu buku (Episma saccharina). Berdasarkan metamorfisnya, serangga dibedakan atas dua kelompok, yaitu: Hemimetabola dan Holometabola.
Hemimetabola
Hemimetabola yaitu serangga yang mengalami metamorfosis tidak sempurna. Dalam daur hidupnya Hemimetabola serangga mengalami tahapan perkembangan sebagai berikut:
1.Telur
2.Nimfa, ialah serangga muda yang mempunyai sifat dan bentuk sama dengan dewasanya. Dalam fase ini serangga muda mengalami pergantian kulit.
3.Imago (dewasa), ialah fase yang ditandai telah berkembangnya semua organ tubuh dengan baik, termasuk alat perkembangbiakan serta sayapnya.

Kelompok Hemimetabola meliputi beberapa ordo, antara lain:
1. Achyptera atau Isoptera
2. Orthoptera
3. Odonata
4. Hemiptera
5. Homoptera

1.Ordo Archyptera atau Isoptera
Ciri-ciri ordo Archyptera:
-Metamorfosis tidak sempurna.
-Mempunyai satu pasang sayap yang hampir sama bentuknya. Kedua sayap tipis seperti jaringan.
-Tipe mulut menggigit.
Contoh: Reticulitermis flavipes (rayap atau anai-anai)
Keterangan:
Pada rayap terjadi polimorfisme, artinya di dalam satu spesies terdapat bermacam-macam bentuk dengan tugas yang berbeda. Rayap hidup berkoloni, dalam koloni ini terjadi pembagian tugas kerja, yaitu:
-Ratu, yakni laron (rayap betina fertil). Biasanya tubuh gemuk dan tugasnya adalah bertelur.
-Raja, yaitu laron (rayap jantan fertil), tugasnya melestarikan keturunan.
-Serdadu, rayap yang bertugas mempertahankan sarang dan koloni dari gangguan hewan lain.
-Pekerja, rayap yang bertugas memberi makan ratu dan raja, serta menjaga sarang dari kerusakan. Sifat rayap pekerja dan rayap serdadu bersifat steril.

2.Ordo Orthoptera (serangga bersayap lurus)
Ciri-ciri ordo Orthoptera:
-Memiliki satu pasang sayap, sayap depan lebih tebal dan sempit disebut tegmina. Sayap belakang tipis berupa selaput. Sayap digunakan sebagai penggerak pada waktu terbang, setelah meloncat dengan tungkai belakangnya yang lebih kuat dan besar.
-Hewan jantan mengerik dengan menggunakan tungkai belakangnya pada ujung sayap depan, untuk menarik betina atau mengusir saingannya.
-Hewan betinanya mempunyai ovipositor pendek dan dapat digunakan untuk meletakkan telur.
-Tipe mulutnya menggigit.
Contoh:
- Belalang (Dissostura sp)
- Belalang ranting (Bactrocoderma aculiferum)
- Belalang sembah (Stagmomantis sp)
- Kecoak (Blatta orientalis)
- Gangsir tanah (Gryllotalpa sp)
- Jangkrik (Gryllus sp)

3.Ordo Odonata
Ciri-ciri Ordo Odonata:
- Mempunyai dua pasang sayap
- Tipe mulut mengunyah
- Metamorfosis tidak sempurna
- Terdapat sepasang mata majemuk yang besar
- Antenanya pendek
- Larva hidup di air
- Bersifat karnivora
Contohnya :
- Capung (Aeshna sp)
- Capung besar (Epiophlebia)

4.Ordo Hemiptera (bersayap setengah)
Ciri-ciri Hemiptera :
-Mempunyai dua pasang sayap, sepasang tebal dan sepasang lagi seperti selaput.
-Tipe mulut menusuk dan mengisap
-Metamorfosis tidak sempurna.
Contohnya :
- Walang sangit (Leptocorixa acuta)
- Kumbang coklat (Podops vermiculata)
- Kutu busuk (Eimex lectularius)
- Kepinding air (Lethoverus sp)

5.Ordo Homoptera (bersayap sama)
Ciri-ciri Homoptera :
- Tipe mulut mengisap
- Mempunyai dua pasang sayap
- Sayap depan dan belakang sama, bentuk transparan.
- Metamorfosis tidak sempurna.
Contohnya :
- Tonggeret (Dundubia manifera)
- Wereng hijau (Nephotetix apicalis)
- Wereng coklat (Nilapervata lugens)
- Kutu kepala (Pediculushumanus capitis)
- Kutu daun (Aphid sp)

Kelompok Holometabola
Holometabola yaitu serangga yang mengalami metamorfosis sempurna. Tahapan dari daur serangga yang mengalami metamorfosis sempurna adalah telur – larva – pupa – imago. Larva adalah hewan muda yang bentuk dan sifatnya berbeda dengan dewasa. Pupa adalah kepompong dimana pada saat itu serangga tidak melakukan kegiatan, pada saat itu pula terjadi penyempurnaan dan pembentukan organ. Imago adalah fase dewasa atau fase perkembangbiakan.
Berdasarkan ciri sayap dan alat mulutnya, kelompok Holometabola ini meliputi 6 ordo, yaitu ordo:
1. Neuroptera
2. Lepidoptera
3. Diptera
4. Coleoptera
5. Siphonoptera
6. Hymenoptera

1.Ordo Neuroptera (serangga bersayap jala)
Ciri serangga ini adalah mulut menggigit, dan mempunyai dua pasang sayap yang urat-uratnya berbentuk seperti jala.
Contoh: undur-undur – metamorfosis sempurna (siklus hidupnya: telur, larva, pupa (kepompong), imago)

2.Ordo Lepidoptera (bersayap sisik)
Ciri-ciri ordo Lepidoptera:
-Mempunyai 2 pasang sayap yang dilapisi sisik.
-Metamorfosis sempurna, yaitu memiliki siklus hidup: telur – larva – kepompong (pupa) – imago
-Pupa pada Lepidoptera dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
a.Pupa mummi: bagian badan kepompong terlihat dari luar
b.Pupa kokon, bagian tubuh pupa terlindung kokon.
-Tipe mulut mengisap dengan alat penghisap berupa belalai yang dapat dijulurkan.

Ordo Lepidoptera dibagi menjadi 2 sub ordo:
a.Sub ordo Rhopalocera (kupu-kupu siang)
Contohnya:
- Hama kelapa (Hidari irava)
- Hama daun pisang (Erlonata thrax)
- Kupu-kupu pastur (Papiliomemnon)
- Kupu sirama-rama (Attacus atlas)
b.Sub ordo Heterocera (kupu-kupu malam)
Sering juga disebut ngengat. Hidup aktif pada malam hari. Jika hinggap kedudukan sayap mendatar membentuk otot.
Contohnya:
- Ulat tanah (Agrotis ipsilon)
- Ulat jengkol (Plusia signata)
- Kupu ulat sutra (Bombyx mori)

3.Ordo Diptera (serangga bersayap dua buah/sepasang)
Ciri-ciri ordo Diptera:
-Mempunyai sepasang sayap depan, dan satu pasang sayap belakang berubah menjadi alat keseimbangan yang disebut halter.
-Mengalami metamorfosis sempurna.
-Tipe mulut ada yang menusuk dan mengisap atau menjilat dan mengisap, membentuk alat mulut seperti belalai disebut probosis.
Contohnya:
- Lalat (Musca domestica)
- Nyamuk biasa (Culex natigans)
- Nyamuk Anopheles
- Aedes (inang virus demam berdarah)
(a) lalat rumah; (b) lalt tze-tze; (c) nyamuk kecil; (d) nyamuk

4.Ordo Coleoptera (bersayap perisai)
Ciri-ciri ordo Coleoptera:
-Mempunyai dua pasang sayap.
-Sayap depan keras, tebal dan mengandung zat tanduk disebut dengan elitra, sayap belakang seperti selaput.
-Mengalami metamorfosis sempurna.
-Tipe mulut menggigit.
Contoh:
a.Kumbang kelapa (Orytec rhynoceros) menyerang pucuk kelapa, pakis, sagu, kelapa sawit dan lain-lain.
b.Kumbang buas air (Dystisticus marginalis)
c.Kumbang beras (Calandra oryzae)

5.Ordo Siphonoptera (bangsa pinjal)
Ciri-ciri ordo Siphonoptera :
-Serangga ini tidak bersayap, kaki sangat kuat dan berguna untuk meloncat.
-Mempunyai mata tunggal.
-Tipe mulut mengisap.
-Segmentasi tubuh tidak jelas (batasan antara kepala – dada dan perut tidak jelas)
-Metamorfosis sempurna
Contoh:
-Pinjal manusia (Pubex irritans)
-Pinjal anjing (Ctenocephalus canis)
-Pinjal kucing (Ctenocephalus felis)
-Pinjal tikus (Xenopsylla cheopis), pinjal pada tikus dapat menularkan kuman pes / sampar.

6.Ordo Hymenoptera (bersayap selaput)
Ciri-ciri ordo Hymenoptera:
-Mempunyai dua pasang sayap, tipis seperti selaput.
-Tipe mulut menggigit.
Contoh:
-Lebah madu (Apis mellifera)
-Kumbang pengisap madu (Xylocopa) biasanya melubangi kayu pada bangunan rumah

Peranan Insecta dalam Kehidupan Manusia
Seperti halnya hewan-hewan invertebrata lainnya, insecta pun ada yang menguntungkan dan ada pula yang merugikan, diantaranya adalah:
1. Insecta yang menguntungkan
a.Insecta terutama golongan kupu-kupu dan lebah sangat membantu para petani karena dapat membantu proses penyerbukan pada bunga.
b.Insecta dibudidayakan karena dapat menghasilkan madu. Misal: lebah madu (Apis mellifera).
c.Dalam bidang industri, kupu-kupu, ulat sutera membuat kepompong yang dapat menghasilkan sutra (contoh: Bombix mori).
d.Untuk dimakan, misal laron, gangsir dan larva lebah (tempayak) yang dapat diperoleh secara musiman.
e.Merupakan mata rantai makanan yang amat penting bagi kehidupan.

2. Beberapa insecta yang merugikan antara lain
a.Menularkan beberapa macam bibit penyakit seperti tikus, kolera dan disentri oleh lalat dan kecoak.
b.-Merusak tanaman budidaya manusia, misal: belalang, kumbang kelapa, ulat.
-Menyebabkan penyakit pada tanaman, misal: Nilapervata lugens (wereng) menyebabkan penyakit virus tungro, belalang (walang sangit) yang mengisap cairan biji padi muda sehingga tanaman padi menjadi puso.
c.Parasit pada manusia (mengisap darah), misal: nyamuk, kutu kepala dan kutu busuk.
d.Merusak bahan makanan yang disimpan (tepung kedelai) oleh berbagai Coleoptera, misal: kumbang beras.
e.Serangga banyak yang hidup parasit pada ternak maupun ikan.
f.Dapat merusak bahan bangunan, misal: kumbang kayu dan rayap.

Secara garis besar bagian tubuh serangga terdiri dari kepala, thoraks, dan abdomen.
ANATOMI LUAR DAN MORFOLOGI
Anatomi luar serangga meskipun pada dasarnya sama pada semua jenis serangga, tetapi ada keragaman menurut jenisnya dan dalam satu jenis serangga menurut tahap perkembangannya.
MORFOLOGI DAN INTEGUMEN
Serangga memiliki dinding tubuh yang disebut integumen. Integumen ini berperan sebagai kerangka luar (eksoskleleton).
Anatomi Luar Integumen
Integumen terdiri dari tiga lapisan utama, yaitu :
a.Lapisan dasar (basement membrane) dengan ketebalan kurang lebih ½ m.
b.Epidermis atau hipodermis yang mempunyai ketebalan satu sel.
c.Lapisan kutikula yang tebalnya kurang lebih 1m.
Kutikula terdiri dari sel-sel mati yang dibentuk oleh sel hidup di bawahnya yaitu epikutikula, dan terdiri dari prokutikula dan epikutikula. Prokutikula terdiri dari lapisan yang lebih tebal dibandingkan epikutikula.
•Prokutikula terdiri dari lapisan endokutikula dan eksokutikula.
•Epikutikula merupakan lapisan tipis yang biasanya terdiri dari :
(a). Lapisan dalam disebut lapisan kutikulin (lipoprotein).
(b). Lapisan luar disebut lapisan lilin yang sulit ditembus air.
•Bagian yang mengeras dari kutikula terutama terdapat pada lapisan eksokutikula, disebabkan oleh adanya sklerotin sebagai hasil dari proses pengerasan yang disebut dengan sklerotisasi.
•Kutikula relatif permiabel, dan bila keadaannya tipis, maka dapat dilalui oleh air dan gas.
Pada kutikula sering dijumpai :
osulkus, yaitu lekukan pada kutikula bagian luar
osutura, yaitu garis persatuan antara dua sklerit yang terpisah
oapodema atau apofisis, yaitu penonjolan bagian dalam kutikula

Morfologi Kepala
•Kepala merupakan bagian depan dari tubuh serangga dan berfungsi untuk pengumpulan makanan dan manipulasi, penerima rangsang dan otak (perpaduan syaraf). Struktur kerangka kepala yang mengalami sklerotisasi disebut sklerit. Sklerit-sklerit ini dipisahkan satu sama lain oleh sutura yang tampak sebagai alur
•Kutikula pada kepala mengalami penonjolan ke arah dalam, membentuk rangka kepala bagian dalam, yang disebut tentorium.
Terdapat tiga tipe kepala berdasarkan posisi alat mulut, yaitu :
1.Prognatous (menghadap ke depan), contoh : Sithopillus oryzae (Coleoptera, Curculionidae)
2.Hypognatous (menghadap ke bawah), contoh : Valanga nigricornis (Orthoptera, Acrididae)
3.Ophistognatous (menghadap ke bawah dan belakang), contoh : Leptocorisa acuta (Hemiptera, Alydidae)

•Pada kepala terdapat dua organ penerima rangsang yang tampak jelas yaitu mata tunggal dan antena.
•Mata terdiri dari dua jenis : mata majemuk dan tunggal.

ANTENA
Sepasang antena terdapat pada salah satu ruas kepala di atas mulut yang dapat digerak-gerakkan. Antena merupakan alat penting yang berfungsi sebagai alat perasa dan alat pencium. Ruas pertama antena yang disebut skapus melekat pada kepala. Ruas kedua disebut pedisel dan ruas-ruas berikutnya secara keseluruhan disebut flagelum.
Bentuk dan ukuran antena serangga sangat beragam. Berdasarkan bentuknya antena serangga dapat dibedakan menjadi 14 tipe yaitu :
1.Filiform : menyerupai tambang, tiap-tiap segmen yang membentuk antena ukurannya sama, misalnya antena pada Valanga sp. (Orthoptera).
2.Moniliform : seperti manik-manik, ruas-ruas antena berukuran sama dan berbentuk bulat, misalnya Rhysodidae.
3.Setaseous : seperti rambut kaku (Seta), makin ke ujung ruas-ruas antena maakin ramping, misalnya Isoptera.
4.Clavate : seperti moniliform tapi agak membesar kebagian ujungnya, misalnya Coccinellidae.
5.Capitate : seperti clavate tetapi perbesaran ruas-ruas terakhir tiba-tiba membesar, misalnya Nitidulidae.
6.Serate : tiap-tiap segmennya berbentuk seperti gigi, misalnya Elateridae.
7.Geniculate : segmen pertama berukuran panjang diikuti oleh satu segmen yang lebih kecil yang membentuk sudut dengan segmen pertama, misalnya Formicidae.
8.Pectinate : setiap segmen memanjang ke arah samping seperti sisir, misalnya Pyrochoroidae.
9.Bipectinate : setiap segmen memiliki satu pasang rambut.
10.Stylate : segmen terakhir runcing dan agak panjang, misalnya Asilidae.
11.Aristate : seakan-akan dari segmen antena keluar lagi antena, misalnya Muscidae.
12.Plumose : setiap segmen berambut lebat dan panjang, misalnya nyamuk jantan.
13.Lamellate : segmen paling ujung membesar dan menjadi lempengan, misalnya Scarabaidae.
14.Flabellate : semua segmen setelah pedicel bentuknya seperti lempengan, misalnya Rhipiceridae

ALAT MULUT
Secara umum alat-alat mulut serangga terdiri dari :
1.Labrum (bibir atas)
2.Sepasang mandibel (geraham pertama)
3.Sepasang maksila (geraham kedua)
4.Labium (bibir bawah)
5.Epifaring (lidah)

Bagian–bagian mulut serangga dapat diklasifikasikan menjadi dua tipe umum, mandibulata (pengunyah) dan haustelata (penghisap).
•Tipe alat mulut pengunyah, mandibel bergerak secara transversal yaitu dari sisi ke sisi, dan serangga tersebut biasanya mampu menggigit dan mengunyah makanannya.
•Tipe mulut penghisap memiliki bagian-bagian dengan bentuk seperti probosis yang memanjang atau paruh dan melalui alat itu makanan cair dihisap. Mandibel pada bagian mulut penghisap mungkin memanjang dan berbentuk stilet atau tidak ada.

Beberapa tipe alat mulut serangga yaitu :
a. Tipe alat mulut menggigit mengunyah terdiri dari :
(1). Labrum, berfungsi untuk memasukkan makanan ke dalam rongga mulut.
(2). Epifaring, berfungsi sebagai pengecap.
(3). Mandibel, berfungsi untuk mengunyah, memotong, atau melunakkan makanan.
(4). Maksila, merupakan alat bantu untuk mengambil makanan. Maxila memiliki empat cabang, yaitu kardo, palpus, laksinia, dan galea.
(5). Hipofaring, serupa dengan lidah dan tumbuh dari dasar rongga mulut.
(6). Labium, sebagai bibir bawah bersama bibir atas berfungsi untuk menutup atau membuka mulut. Labium terbagi menjadi tiga bagian, yaitu mentum, submentum, dan ligula. Ligula terdiri dari sepasang glosa dan sepasang paraglosa.
•Contoh serangga dengan tipe alat mulut menggigit mengunyah yaitu ordo Coleoptera, Orthoptera, Isoptera, dan Lepidoptera.

b. Tipe alat mulut mengunyah dan menghisap
•Tipe alat mulut ini diwakili oleh tipe alat mulut lebah madu Apis cerana (Hymenoptera, Apidae) merupakan tipe kombinasi yang struktur labrum dan mandibelnya serupa dengan tipe alat mulut menggigit mengunyah, tapi maksila dan labiumnya memanjang dan menyatu.
•Glosa merupakan bagian dari labium yang berbentuk memanjang sedangkan ujungnya menyerupai lidah yang berbulu disebut flabelum yang dapat bergerak menyusup dan menarik untuk mencapai cairan nektar yang ada di dalam bunga.

c. Tipe alat mulut menjilat mengisap
•Tipe alat mulut ini misalnya pada alat mulut lalat (Diptera).
•Pada bagian bawah kepala terdapat labium yang bentuknya berubah menjadi tabung yang bercelah.
•Ruas pangkal tabung disebut rostrum dan ruas bawahnya disebut haustelum.
•Ujung dari labium ini berbentuk khusus yang berfungsi sebagai pengisap, disebut labellum

d. Tipe Alat Mulut Mengisap
•Tipe alat mulut ini biasanya terdapat pada ngengat dan kupu-kupu dewasa (Lepidoptera) dan merupakan tipe yang khusus, yaitu labrum yang sangat kecil, dan maksila palpusnya berkembang tidak sempurna.
•Labium mempunyai palpus labial yang berambut lebat dan memiliki tiga segmen.
•Bagian alat mulut ini yang dianggap penting dalam tipe alat mulut ini adalah probosis yang dibentuk oleh maksila dan galea menjadi suatu tabung yang sangat memanjang dan menggulung

e. Tipe Alat Mulut Menusuk Mengisap
•Kepik, mempunyai alat mulut menusuk mengisap, misalnya Scotinophara (Heteroptera).
•Alat mulut yang paling menonjol adalah labium, yang berfungsi menjadi selongsong stilet
•Ada empat stilet yang sangat runcing yang berfungsi sebagai alat penusuk dan mengisap cairan tanaman.
•Keempat stilet berasal dari sepasang maksila dan mandibel ini merupakan suatu perubahan bentuk dari alat mulut serangga pengunyah.

TORAKS DAN ABDOMEN
Bagian Toraks
•Bagian dari tubuh serangga antara kepala dan abdomen adalah thoraks terdiri dari tiga segmen atau ruas yaitu protoraks, mesotoraks, dan metatoraks
•Ketiga bagian toraks tersebut memiliki sepasang tungkai, sedangkan mesothoraks dan metatoraks masing-masing memiliki sepasang sayap.
•Pada setiap sisi mesotoraks dan metathoraks terdapat sebuah spirakel.
•Protoraks, mesotoraks dan metatoraks masing-masing bagian atasnya terdiri dari notum dan bagian bawahnya disebut sternum.
•Notum untuk prothoraks disebut pronotum, dan notum untuk mesothoraks dan metathoraks masing-masing disebut mesonotum dan metanotum.
•Pronotum terbagi lagi atas preskutum, skutum, skutelum dan postkutelum, mesonotum dan metanotum masing-masing terbagi atas epimeron dan episternum.

Sayap
•Serangga dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok berdasarkan kepemilikan sayap, yaitu kelompok serangga bersayap (Pterygota) dan kelompok serangga tidak bersayap (Apterygota).
•Sayap merupakan tonjolan integumen dari bagian mesopleuron dan metapleuron.
•Sayap diperkuat oleh satu deretan rangka-rangka sayap yang bersklerotisasi, yang mengandung syaraf, trakea, dan hemolimf.
•Permukaan atas dan bawah sayap terbuat dari bahan kitin tipis.
•Bagian tertentu dari sayap tampak seperti garis-garis tebal yang disebut pembuluh sayap. Bagian sayap yang dikelilingi oleh pembuluh sayap disebut sel.

Tungkai-Tungkai Thoraks
•Tungkai serangga terdapat pada prototaks, mesatoraks dan metatoraks yang masing-masing disebut tungkai depan, tungkai tengah dan tungkai belakang.
•Tungkai serangga terdiri dari enam ruas yang terdiri dari :

a.Koksa, yang merupakan bagian yang melekat langsung pada thoraks
b.Trokanter, bagian kedua dari ruas tungkai berukuran lebih pendek dari pada koksa dan sebagian bersatu dengan ruas ketiga
c.Femur, merupakan ruas yang terbesar
d.Tibia, ukurannya lebih ramping tetapi hampir sama panjang dengan femur pada bagian ujung tibia biasanya terdapat duri-duri atau taji
e.Tarsus, terdiri dari 1-5 ruas
f.Pretarsus, ruas terakhir dari tungkai, terdiri dari sepasang kuku tarsus dan diantaranya terdapat struktur seperti bantalan yang disebut arolium
•Beberapa tipe tungkai serangga tersusun sebagai berikut :

1. Saltatorial : Tungkai belakang belalalng yang digunakan untuk meloncat, dengan bentuk femur tungkai belakang lebih besar bila dibandingkan dengan femur tungkai depan dan tungkai tengah. Contoh : Valanga nigricornis (belalang)
2. Raptorial : Tungkai depan digunakan untuk menangkap dan memegang mangsa, sehingga ukurannya lebih besar bila dibandingkan dengan tungkai yang lainnya. Contoh : Stagmomantis carolina (belalang sembah)
3. Kursorial : Tungkai ini digunakan untuk berjalan cepat atau berlari. Contoh : Periplaneta australasiae (kecoa)
4. Fosorial : Tungkai depan berubah bentuk sebagai alat penggali tanah. Contoh : Gryllotalpa africana (orong-orong)
5. Natatorial : Tungkai jenis ini terdapat pada serangga air yang berfungsi untuk berenang. Contoh : Hydrophilus triangularis (kumbang air)
6. Korbikulum : Tungkai tipe ini berfungsi untuk mengumpulkan tepung sari. Contoh : Apis cerana (lebah madu)

Bahasa Bunga

Bunga pun bisa menjadi alat komunikasi, ya bahasa bunga atau disebut juga floriography. Berkomunikasi dengan berbagai jenis bunga untuk mengungkapkan perasaan atau menyampaikan pesan secara rahasia.

Bunga Mawar Merah

Setiap bunga memiliki makna tersendiri, contoh yang paling sering kita lihat adalah ketika kita mengungkapkan perasaan cinta terhadap seseorang kita maka kita mengungkapkannya dengan memberikan bunga mawar merah (red rose).

Namun bunga mawar pun masih memiliki banyak makna, tergantung pada berapa banyak tangkai bunga juga jenis atau warnanya. contohnya :

Satu tangkai bunga mawar merah = Cinta pada pandangan pertama atau masih mencintaimu.

Tiga tangkai bunga mawar = Aku mencintai mu

Sembilan tangkai bunga mawar = Kita akan bersama selamanya

Mawar hitam = Kamulah obsesiku

Mawar putih = Cinta murni/suci.

dan masih banyak makna terkandung dalam berbagai jenis mawar.

Beberapa jenis bunga dan artinya :

Bunga Akasia
Bunga Akasia = Cinta yang terpendam; Cinta suci.

Bunga Ambrosia
Bunga Ambrosia = Cinta mu terbalas

Bunga Amarilys
Bunga Amarilis = Rasa bangga

Bunga Aster
Bunga Aster = Simbol cinta dan kehalusan.

Bunga Melati
Bunga Melati = Keramahan

Bunga Lili
Bunga Lili Pink = Romantis

Bunga Anggrek
Bunga Anggrek = Kecantikan, Gadis cantik, di cina dikenal sebagai simbol banyak anak.

Bunga Dahlia
Dahlia = Penghianatan

Bunga Tulip
Bunga Tulip = Aku Mencintai mu selamanya

Nata de Aloe

Tanaman lidah buaya (Aloe vera L.) merupakan salah satu tanaman obat yang termasuk ke dalam keluarga Liliaceae. Hasil dari tanaman ini adalah gelnya. Sebagai komoditi ekspor yang cukup berkembang di Indonesia dan telah menunjukkan perannya dalam memberikan lapangan kerja di bidang pertanian, perdagangan dan industri serta peningkatan pendapatan petani, maka untuk mendukung pengembangannya harus diperhatikan teknologi budidaya dan potensi diversifikasi produknya. Teknologi budidaya yang tepat dengan dasar pemilihan lokasi yang sesuai persyaratan tumbuh dan mengarah ke diversifikasi produk akan dapat meningkatkan hasil tanaman, sehingga kebutuhan akan bahan baku akan lebih tersedia. Lidah Buaya (Aloe vera; Latin: Aloe barbadensis Milleer) mengandung asam amino, antrakuinon, enzim, hormon, mineral, asam salisilat, sterol, gula dan vitamin. Khasiat dan Manfaat Lidah buaya : dapat menurunkan kadar gula, kolesterol dan asam urat, mencegah ambeien, membantu memperlancar regenerasi sel-sel dalam tubuh kita yg udah usang, bahan kosmetik pelembab kulit, merawat kesuburan dan keindahan rambut dengan menggosokkan langsung pada kulit kepala, menghambat sel kanker, mencegah pembengkakan sendi, mengatasi gangguan pencernaan serta membentu penyembuhan luka bekas operasi dan sebagainya.
Lidah buaya atau aloe vera bukan tanaman asing bagi kita. Hal ini terlihat dari banyaknya orang yang telah menanam dan memakainya. Tanaman lidah buaya mengandung dua jenis cairan, yakni cairan bening dan cairan berwarna kekuningan yang mengandung aloin. Pengembangan budidaya lidah buaya merupakan sebuah peluang bisnis yang menjanjikan. Hal ini disebabkan pemanfaatan tanaman lidah buaya yang bukan hanya sekedar tanaman berkhasiat obat tapi juga memiliki manfaat lain seperti sebagai bahan makanan dan minuman serta sebuag bahan baku kosmetik. Salah satu peluang usaha yang bisa diciptakan adalah pembuatan minuman lidah buaya (Nata de Aloe). Hasil olahan dari ini nantinya akan dikemas dalam gelas cup dan dapat dipasarkan.
Nata de Aloe merupakan makanan hasil fermentasi daging buah (gel) Aloe vera dengan bantuan mikroba Acetobacter xylinum Nata de Aloe rasanya menyegarkan dan mengandung banyak serat sehingga baik untuk pencernaan. Nata de Aloe juga dipercaya dapat menurunkan tekanan darah tinggi dan kolesterol. Nata berkalori rendah (kadar serat kasar 2,5 %) memiliki kandungan air 98 % dengan tekstur agak kenyal, padat, kokoh, hijau bening, dan transparan. Serat yang ada di dalam nata jenis ini sangat dibutuhkan dalam proses fisiologi, bahkan dapat membantu para penderita diabetes mengatasi masalah dehidrasi.

BAHAN DAN CARA MEMBUAT
Bahan-bahan pembuatan Nata de Aloe terdiri dari Aloe vera, biang Acetobacter, Gula pasir, Kapur, asam sitrat, Garam. Alatnya berupa : Panci, Kompor, Loyang, Pengaduk, Penyaring, Gelas palstik, gentong plastik, ember, Sealer.
Urutan Proses Pengolahan Dan Pembuatannya Nata de Aloe :
1. Pencucian daun lidah buaya
Daun lidah buaya yang telah dipanen, dicuci dengan air bersih agar kotoran yang melekat hilang. Selanjutnya, daun lidah buaya dikupas dengan menggunakan pisau tujuannya untuk memisahkan gel dengan kulit luar daun.

2. Pemotongan
Daun lidah buaya yang sudah dikupas, dipotong dadu dengan pisau, dan dimasukkan dalam tong plastik, kemudian hasil potongan tersebut dicuci 4 – 5 kali sampai bersih dari lendir.

3. Perendaman dengan larutan asam sitrat
Hasil potongan gel lidah buaya direndam dengan larutan asam sitrat dalam gentong plastic selama 3 hari dengan tujuan untuk menghilangkan lendir.

4. Pencucian gel
Gel yang telah direndam larutan asam sitrat dimasukkan dalam ember, dicuci 1 kali, lalu direndam dengan air garam selama ± 3 jam sambil dibersihkan dari sisa-sisa kulit yang belum bersih, lalu dicuci lagi 2 - 3 kali.

5. Pemasakan
Panaskan air hingga 800C, lalu gel dimasukkan dalam panci selanjutnya dimasak selama – 5 menit, angkat gel tersebut lalu ditiris. Selanjutnya siapkan air matang untuk menampung gel setelah dimasak.

6. Pemanisan
Pemanisan dibuat dengan menggunakan larutan gula pasir yang dicampur air kemudian direbus, selanjutnya dianginkan.

7. Pengemasan
Gel yang telah siap kemudian dimasukkan dalam cup dan ditambahkan air gula, selanjutnya diseler atau cup ditutup dengan tutup pastik yang telah diberi label.

8. Pensterilan
Pensterilan dilakukan dengan tujuan agar cup bersih dan bebas dari kuman, yaitu dengan cara cup direndam selama 5 – 10 menit

9. Pengepakan
Cup yang telah kering diberi sendok dan rapikan tutup plastic, selanjutnya dikemas dalam kardus, diisi 24 cup dalam setiap kardus.