Rabu, 19 Mei 2010

BUNGA KERING DARI TAPAS KELAPA

Kelapa adalah satu jenis tumbuhan dari keluarga Arecaceae. Ia adalah satu-satunya spesies dalam genus Cocos, dan pohonnya mencapai ketinggian 30 m. Kelapa juga adalah sebutan untuk buah pohon ini yang berkulit keras dan berdaging warna putih. Pohon kelapa biasanya tumbuh di pinggir pantai.
Kelapa adalah pohon serba guna bagi masyarakat tropika. Hampir semua bagiannya dapat dimanfaatkan orang. Akar kelapa menginspirasi penemuan teknologi penyangga bangunan Cakar Ayam (dipakai misalnya pada Bandar Udara Soekarno Hatta) oleh Sedyatmo. Batangnya, yang disebut glugu dipakai orang sebagai kayu dengan mutu menengah, dan dapat dipakai sebagai papan untuk rumah.
Daunnya dipakai sebagai atap rumah setelah dikeringkan. Daun muda kelapa, disebut janur, dipakai sebagai bahan anyaman dalam pembuatan ketupat atau berbagai bentuk hiasan yang sangat menarik, terutama oleh masyarakat Jawa dan Bali dalam berbagai upacara, dan menjadi bentuk kerajinan tangan yang berdiri sendiri (seni merangkai janur). Tangkai anak daun yang sudah dikeringkan, disebut lidi, dihimpun menjadi satu menjadi sapu.
Tandan bunganya, yang disebut mayang (sebetulnya nama ini umum bagi semua bunga palma), dipakai orang untuk hiasan dalam upacara perkawinan dengan simbol tertentu. Bunga betinanya, disebut bluluk (bahasa Jawa), dapat dimakan. Cairan manis yang keluar dari tangkai bunga, disebut (air) nira atau legèn (bhs. Jawa), dapat diminum sebagai penyegar atau difermentasi menjadi tuak.
Buah kelapa adalah bagian paling bernilai ekonomi. Sabut, bagian mesokarp yang berupa serat-serat kasar, diperdagangkan sebagai bahan bakar, pengisi jok kursi, anyaman tali, keset, serta media tanam bagi anggrek. Tempurung atau batok, yang sebetulnya adalah bagian endokarp, dipakai sebagai bahan bakar, pengganti gayung, wadah minuman, dan bahan baku berbagai bentuk kerajinan tangan.
Daging buah tua ini juga dapat diambil dan dikeringkan serta menjadi komoditi perdagangan bernilai, disebut kopra. Kopra adalah bahan baku pembuatan minyak kelapa dan turunannya. Cairan buah tua kelapa biasanya tidak menjadi bahan minuman penyegar dan merupakan limbah industri kopra. Namun demikian dapat dimanfaatkan lagi untuk dibuat menjadi bahan semacam jelly yang disebut nata de coco dan merupakan bahan campuran minuman penyegar.
Selain itu, bagian lain dari kelapa yaitu tapas batang kelapa. Tapas adalah bahan seperti saringan/serabut yang berada diantara batang pohon dan pelepah daun kelapa. Tanpa dikreasikan, biasanya tapas menjadi sampah alias dibuang. Namun dengan kreativitas yang tinggi tapas bukan saja sangat berguna tapi juga bernilai jual tinggi. Membuat aneka kerajinan seperti tas, taplak meja, bunga kering, bahkan sendal bisa dibuat dari bahan ini. Materi dasar pembuatan tas dan sendal itu harganya pun relatif sangat murah.
Kebanyakan dari masyarakat belum mengetahui manfaat tapas kelapa tersebut, seringkali dibuang tanpa dimanfaatkan. Maka dari itu kali ini akan diuraikan lebih lanjut mengenai pembuatan bunga kering dari tapas kelapa.

Pembuatan Bunga Kering Dari Tapas Kelapa
Bahan :
•Tapas kelapa
•Bambu
•Lem fox (lem kayu)
•Benang
•Botol plastik bekas
•Biji sebagai hiasan
•Sabun sebagai gabus bunga
•Pelepah batang lengkuas
Alat :
•Pisau / parang
•Gunting

Cara pembuatan :
1.Tapas kelapa digunting kecil-kecil menyerupai kelopak bunga.
2.bambu disayat menjadi bulat panjang seperti lidi tapi tidak terlalu kecil sebagai batang atau tangkai bunganya.
3.kelopak bunga dirangkai pada salah satu ujung bambu satu persatu dengan menggunakan benang (dalam pengerjaan ini harap hati-hati karena tapas kelapa mudah robek).
4.setelah dirangkai sedemikian rupa barulah diberi hiasan biji yang ditempel dengan menggunakan lem fox, yang diibaratkan putik atau benang sari untuk mempercantik bunga.
5.pada batang atau tangkai bambunya, dilapisi dengan pelepah lengkuas yang ditempel menggunakan lem fox.
6.untuk pot bunga ini dimanfaatkan botol plastik bekas. Botol tersebut dilapisi dengan tapas kelapa yang ditempel menggunkaan lem fox kemudian diberi hiasan untuk mempercantik pot bunga tersebut. Di dalam pot tersebut diberi sabun yang diibaratkan sebagai gabus bunga atau tempat untuk menancapnya bunga agar posisinya tidak berubah-ubah dan tidak oleng.
7.setelah lem kering, maka kerajinan ini dapat dipajang dan dimeja kerja anda.

Tidak ada komentar: